Saturday, December 27, 2003
Bukan Undangan
BUKAN. Kami bukan orang yang tidak bisa berpakaian rapi sama sekali. Memang setiap hari Anda meilhat kami selalu tidak rapi (menurut standar Anda) Sandal jepit. Kaos oblong. Celana sobek. Rambut kumal. Wajah lusuh. Gelang. Kalung. Anting-anting. Tidak. Kami tidak selalu begitu.
TIDAK. Anda tidak dilarang menyebut kami ‘tidak rapi’. Tidak disipilin. Tidak bisa diatur. Tidak tertib. Sebutan apa saja boleh, tidak kami larang, tapi kami tidak mau dilarang.
TIDAK. Anda tidak dilarang membuat aturan.Dilarang masuk kampus dengan sandal japet dan kaos.Rambut tidak boleh gondrong. Dilarang merokok di kampus. Mahasiswa harus mengikuti kuliah 60 %. Tidak boleh bemalam di kampus. Tidak boleh membuat kegiatan yang aneh-aneh. Aturan apa saja boleh, tapi kami tidak mau dipaksa.
TIDAK. Kami tidak selalu begini. Tidak selalu menyebalkan mata Anda. Pada waktu tertentu kami berdandan sangat rapi. Tidak di pagi hari. Tidak siang. Tidak juga sore. ‘Makan malam’ itulah saatnya kami berdandan. Melepas sandal japit ganti sepatu. Kaos ganti batik. Jins robek ganti celana rapi. Lepasa gelang, kalung dan anting-anting. Tentu saja sebelumnya kami tidak lupa mandi sekaligus keramas.
BUKAN. Ini bukan makan malam biasa. Bagi kami ‘makan malam’ adalah pesta perbaikan gizi. Berbagai menu lezat tersedia. Tidak perlu bayar. Es krim, soda, kambing guling, soto sulung, siomay, batagor, bakso sapi, lasanze, pasta, ayam goreng, sate, sea food, bajigur, ronde, es buah……..tidak bayar.
TIDAK. Kami tidak mendapat undangan. Bukan saudara, teman, kenalan kedua mempelai ataupun orang tua mereka. Kalaupun kami kenal itu kebetulan saja. Kami tidak mewakili seseorang. Kami datang tanpa diundang.
TIDAK. Kami datang tidak untuk menyumbang. Tidak untuk menonton pengantin. Tidak minta souvenir pernikahan. Tidak mau mengganggu. Bila ternyata dianggap mengganggu, itu bukan maksud dan tujuan Kami. Tidak lain kami datang untuk makan. Lain ? tidak ! Kami tidak akan mengambil atau mengurangi jatah tamu yang lain. Kami ikut menikmati makanan yang sudah pasti sisa.
TIDAK. Tidak ada kesempatan lain kalau Anda ingin melihat kami menanggalkan ketidakrapian. Hanya ‘makan malam’ itulah waktunya. Aku tidak tahu siapa yang menamakan gerombolan kami ini. Sering Kami disebut KM3 (Komunitas Mahasiswa Makan Malam)
BUKAN. KM3 bukan organisasi ekstra atau intra kampus. Bukan Unit kegiatan Mahasiswa. Bukan badan semi otonomnya organisasi lain. Bukan gerombolan perusuh, tapi bila disebut begitu Kamipun tidak marah. Kami tidak punya ketua. Kami tidak butuh tukang perintah. Kami hanya butuh makan. Anggota tidak jelas jumlahnya.
TIDAK. Bila mengadakan resepsi pernikahan, Anda tidak perlu memberi Kami undangan. Janur kuning yang melengkung di depan Graha Pra Sanggama itulah yang akan memberitahu kami bahwa nanti malam ada ‘makan malam’. Tidak setiap resepsi Kami kunjungi. Kami tidak punya jadwal kunjungan. Kalau Kami ingin, Kami datang. Tapi tidak janji. Bila ada rezeki mungkin kami di warung koboi. Bila tidak ada rezeqi dan tidak ada resepsi, tidak perlu khawatir. Kami yakin rezeqi tak akan lari. Kami yakin tidak akan mati kelaparan.
BUKAN. Kami bukan orang yang tidak bisa berpakaian rapi sama sekali. Memang setiap hari Anda meilhat kami selalu tidak rapi (menurut standar Anda) Sandal jepit. Kaos oblong. Celana sobek. Rambut kumal. Wajah lusuh. Gelang. Kalung. Anting-anting. Tidak. Kami tidak selalu begitu.
TIDAK. Anda tidak dilarang menyebut kami ‘tidak rapi’. Tidak disipilin. Tidak bisa diatur. Tidak tertib. Sebutan apa saja boleh, tidak kami larang, tapi kami tidak mau dilarang.
TIDAK. Anda tidak dilarang membuat aturan.Dilarang masuk kampus dengan sandal japet dan kaos.Rambut tidak boleh gondrong. Dilarang merokok di kampus. Mahasiswa harus mengikuti kuliah 60 %. Tidak boleh bemalam di kampus. Tidak boleh membuat kegiatan yang aneh-aneh. Aturan apa saja boleh, tapi kami tidak mau dipaksa.
TIDAK. Kami tidak selalu begini. Tidak selalu menyebalkan mata Anda. Pada waktu tertentu kami berdandan sangat rapi. Tidak di pagi hari. Tidak siang. Tidak juga sore. ‘Makan malam’ itulah saatnya kami berdandan. Melepas sandal japit ganti sepatu. Kaos ganti batik. Jins robek ganti celana rapi. Lepasa gelang, kalung dan anting-anting. Tentu saja sebelumnya kami tidak lupa mandi sekaligus keramas.
BUKAN. Ini bukan makan malam biasa. Bagi kami ‘makan malam’ adalah pesta perbaikan gizi. Berbagai menu lezat tersedia. Tidak perlu bayar. Es krim, soda, kambing guling, soto sulung, siomay, batagor, bakso sapi, lasanze, pasta, ayam goreng, sate, sea food, bajigur, ronde, es buah……..tidak bayar.
TIDAK. Kami tidak mendapat undangan. Bukan saudara, teman, kenalan kedua mempelai ataupun orang tua mereka. Kalaupun kami kenal itu kebetulan saja. Kami tidak mewakili seseorang. Kami datang tanpa diundang.
TIDAK. Kami datang tidak untuk menyumbang. Tidak untuk menonton pengantin. Tidak minta souvenir pernikahan. Tidak mau mengganggu. Bila ternyata dianggap mengganggu, itu bukan maksud dan tujuan Kami. Tidak lain kami datang untuk makan. Lain ? tidak ! Kami tidak akan mengambil atau mengurangi jatah tamu yang lain. Kami ikut menikmati makanan yang sudah pasti sisa.
TIDAK. Tidak ada kesempatan lain kalau Anda ingin melihat kami menanggalkan ketidakrapian. Hanya ‘makan malam’ itulah waktunya. Aku tidak tahu siapa yang menamakan gerombolan kami ini. Sering Kami disebut KM3 (Komunitas Mahasiswa Makan Malam)
BUKAN. KM3 bukan organisasi ekstra atau intra kampus. Bukan Unit kegiatan Mahasiswa. Bukan badan semi otonomnya organisasi lain. Bukan gerombolan perusuh, tapi bila disebut begitu Kamipun tidak marah. Kami tidak punya ketua. Kami tidak butuh tukang perintah. Kami hanya butuh makan. Anggota tidak jelas jumlahnya.
TIDAK. Bila mengadakan resepsi pernikahan, Anda tidak perlu memberi Kami undangan. Janur kuning yang melengkung di depan Graha Pra Sanggama itulah yang akan memberitahu kami bahwa nanti malam ada ‘makan malam’. Tidak setiap resepsi Kami kunjungi. Kami tidak punya jadwal kunjungan. Kalau Kami ingin, Kami datang. Tapi tidak janji. Bila ada rezeki mungkin kami di warung koboi. Bila tidak ada rezeqi dan tidak ada resepsi, tidak perlu khawatir. Kami yakin rezeqi tak akan lari. Kami yakin tidak akan mati kelaparan.